5 mins read

5 Cabang Olahraga Langka yang Nyaris Tak Tersentuh Media

Ketika berbicara tentang olahraga, kebanyakan orang langsung membayangkan sepak bola, bulu tangkis, basket, atau tenis. Media dan para blogger pun sebagian besar memusatkan perhatian mereka pada cabang-cabang olahraga populer tersebut. Namun, di luar sorotan kamera dan trending topic, ada banyak cabang olahraga yang tetap eksis—meski jarang dibincangkan, jarang diliput, dan bahkan tidak dikenal oleh sebagian besar masyarakat. Padahal, beberapa di antaranya sangat seru, menantang, dan memiliki komunitas fanatik tersendiri.

Berikut ini lima cabang olahraga langka yang nyaris tak tersentuh media, namun layak mendapat perhatian lebih.

1. Sepak Takraw

Sepak takraw adalah kombinasi dari sepak bola, voli, dan seni bela diri. Olahraga ini sangat populer di Asia Tenggara—terutama di Thailand, Malaysia, dan Indonesia bagian selatan—tapi ironisnya kurang mendapatkan liputan media secara luas, apalagi di ranah global.

Dalam sepak takraw, dua tim berhadapan di lapangan yang mirip dengan lapangan bulu tangkis, dan satu bola rotan dilempar ke udara. Para pemain tidak boleh menyentuh bola dengan tangan—hanya kepala, kaki, dada, dan bahu yang boleh digunakan. Atraksi akrobatik seperti tendangan salto menjadi hal yang umum dalam pertandingan.

Mengapa kurang populer? Salah satunya karena tidak banyak negara di luar Asia yang memainkannya secara profesional. Padahal, dari segi atraksi dan skill, olahraga ini sangat menarik untuk ditonton.

2. Kabaddi

Oplus_131072

Kabaddi adalah olahraga tradisional dari India yang bisa dibilang mirip antara tarik tambang dan petak umpet—dengan sentuhan gulat. Permainan ini dimainkan oleh dua tim yang saling mengirim pemainnya untuk “menyerang” wilayah lawan dan menyentuh sebanyak mungkin pemain lawan sebelum kembali ke zona sendiri. Selama “menyerang”, pemain harus menahan napas dan terus mengucapkan kata “kabaddi” tanpa putus.

Olahraga ini penuh strategi, kekuatan fisik, dan kecepatan. Meski sangat populer di India dan beberapa negara Asia lainnya, kabaddi hampir tidak dikenal di luar benua tersebut. Bahkan di Indonesia, sedikit yang mengetahui aturan atau pernah menyaksikan pertandingan kabaddi, baik secara langsung maupun melalui media.

3. Petanque

Petanque adalah olahraga lempar bola asal Prancis yang terlihat sederhana, tapi sebenarnya penuh strategi dan tepat. Dalam permainan ini, pemain melempar bola logam sedekat mungkin ke bola kecil yang disebut cochonnet . Pemain atau tim dengan bola paling dekat dengan cochonnet akan mendapat poin.

Meskipun olahraga ini sudah dimainkan di banyak negara termasuk Indonesia (bahkan ada di PON), media dan blogger jarang sekali mengulasnya. Mungkin karena dianggap tidak menarik secara visual atau terlalu “santai”, padahal permainan ini sangat menuntut konsentrasi dan keterampilan.

Petanque juga termasuk olahraga inklusif karena bisa dimainkan oleh siapa saja tanpa batasan usia atau jenis kelamin.

4. Hoki Bawah Air (Octopush)

Ya, kamu tidak salah baca—ada olahraga hoki yang dimainkan di bawah air! Hoki bawah air, atau disebut juga octopush , adalah olahraga yang menggabungkan unsur renang, menyelam, dan hoki. Dua tim berlomba untuk mendorong puck (cakram) di dasar kolam menggunakan tongkat kecil menuju gawang lawan.

Para pemain menggunakan masker, snorkel, dan kaki katak. Karena permainannya berlangsung di dasar kolam, penonton pun hanya bisa menonton dari atas air atau lewat kamera bawah air—itulah sebabnya olahraga ini tidak terlalu populer secara visual.

Meski begitu, hoki bawah air sangat kompetitif, dan turnamen tingkat dunia pun sudah ada sejak lama. Komunitasnya mungkin kecil, tapi sangat solid.

5. Bola Bossa

Bayangkan campuran antara voli, sepak bola, trampolin, dan musik samba—itulah bossaball. Olahraga ini berasal dari Spanyol dan dimainkan di lapangan mirip voli, tetapi dengan trampolin di tengahnya. Pemain bisa menggunakan kaki, tangan, kepala, atau bagian tubuh lainnya untuk memukul bola, sambil melompat dan berakrobat di udara.

Bossaball tergolong sangat baru dan unik, namun justru membuatnya menantang. Pertandingannya biasanya diiringi musik ritmis khas Brasil atau musik tropisal lainnya, sehingga suasana sangat meriah.

Sayangnya, karena infrastrukturnya tidak murah (lapangan bossaball harus tiup dan portabel), olahraga ini belum berkembang luas dan jarang dibahas oleh media.

Mengapa Olahraga-Olahraga Ini Kurang Terliput?

Ada beberapa alasan mengapa olahraga-olahraga langka ini minim eksposur:

  • Minimnya dukungan sponsor dan media.
  • Tidak adanya liga profesional berskala global.
  • Kurangnya dokumentasi visual yang menarik bagi penonton awam.
  • Tantangan dalam mengerti aturan bagi pemula.

Namun, seiring berkembangnya media sosial dan komunitas digital, cabang-cabang olahraga ini perlahan mulai mendapat perhatian. Komunitas-komunitas kecil sering mengunggah konten ke TikTok, YouTube, atau Instagram untuk memperkenalkan olahraga mereka ke publik yang lebih luas.

Penutup

Olahraga tak selalu harus mengikuti arus populer. Justru di balik kompetisi sepak bola dan keranjang, terdapat segudang cabang olahraga yang menyimpan potensi hiburan, tantangan fisik, bahkan nilai budaya yang tinggi. Lima olahraga yang dibahas di atas hanyalah sebagian kecil dari banyaknya olahraga unik yang menunggu untuk dikenal lebih luas.

Bagi kamu yang bosan dengan olahraga yang itu-itu saja, tak ada salahnya mencoba atau sekadar menonton cabang olahraga langka. Siapa tahu, kamu menemukan gairah baru yang selama ini tersembunyi di balik gemerlap sorotan olahraga mainstream.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *